Resensi Film Salt


Judul Film : Salt

Harga : Rp 35.000,-

Pengarang Film : Kurt Wimmer, Brian Helgeland

Sutradara : Phillip Noyce

Pemain : Angelina Jolie, Liev Schreiber and Chiwetel Ejiofor

Genre : Action

Sebelum resmi menjadi anggota CIA, Evelyn Salt (Angelina Jolie) telah bersumpah untuk selalu setia pada tugas, kehormatan dan negara dan sumpah inilah yang kemudian menjadi pernyataan ketika tiba-tiba saja ada orang yang mengklaim bahwa Evelyn sebenarnya adalah agen Rusia yang punya misi menghancurkan Amerika. Terjebak sebuah konspirasi, tak ada pilihan buat Evelyn selain berjuang sendiri untuk membersihkan nama baiknya.

Orlov (Daniel Olbrychski) yang sedang diinterogasi menyebutkan bahwa memang ada misi yang disebut Day X. Misi ini bertujuan membunuh Presiden Rusia yang sedang mengunjungi Amerika Serikat dan yang akan bertugas sebagai pembunuh adalah Evelyn Salt. Hasil analisa gelombang otak menyatakan bahwa Orlov jujur yang artinya Salt memang agen ganda. Sadar kalau dalam bahaya, Salt lantas melarikan diri. Di saat yang sama, Orlov juga berhasil lolos dari CIA dan makin memperkuat dugaan bahwa Salt memang terlibat.

Keesokan harinya, Salt berhasil memasuki gereja yang digunakan untuk penghormatan terakhir pada mendiang wakil presiden AS. Di saat yang sama Presiden Rusia juga hadir dalam acara itu. Tanpa diduga, Salt kemudian membunuh sang Presiden. Bukannya melarikan diri, Salt malah menyerahkan diri namun kemudian meloloskan diri lagi. Dalam sekejap, Salt yang semula adalah agen CIA menjadi buronan nomor satu di Amerika Serikat. Siapa sebenarnya Evelyn Salt? Apakah masa lalunya saat tinggal di Uni Soviet adalah bagian dari semua ini?

Semua orang tahu kalau Angelina Jolie cantik dan mau tak mau itu adalah salah satu daya tarik dari film ini. Tapi jangan salah, bukan hanya itu yang bakal dieksploitasi Phillip Noyce lewat film ini. SALT adalah film action namun punya sentuhan yang berbeda dengan kebanyakan film action yang renyah namun tak pernah membuat kenyang. Dari naskah yang ditulis Kurt Wimmer dan Brian Helgeland, Phillip mampu mengubahnya menjadi sebuah tontonan yang membuat penasaran tapi sekaligus tegang karena aksi laga yang disajikannya.

Bisa dibilang, dari awal hingga akhir, Angelina Jolie nyaris tak pernah berhenti untuk menarik nafas. Adegan demi adegan dirangkai sangat rapat seolah tak mau menurunkan tensi sedikitpun. Tapi di saat mata dimanjakan dengan serangkaian adegan tadi, masih ada pertanyaan yang tak terjawab, "Who is Salt?" Karena itu pula film ini jadi menarik.

Film ini sangat layak tonton, meski tentu saja sebagai film action ada sejumlah adegan yang sepertinya mustakhil dilakukan di dunia nyata. Misalnya meloncat ke atas truk dari truk lain di jembatan tol bertingkat. Juga saat Salt dengan mudahnya membuka pintu kereta bawah tanah (subway) yang sedang melaju kencang dan meloncat ke atas peron tanpa terluka. Atau ada penyamaran dengan topeng karet yang bisa mengubah jenis kelamin Salt menjadi lelaki. Demikian pula adegan perkelahiannya, meski terlihat cukup realistis namun kurang seru dibandingkan trilogi Bourne. Metode penyamaran Salt juga terlihat “biasa bangeeet”.

Soal akting, ini bukan film drama dan memang tak kita tak bisa menuntut lebih. Tapi secara global, baik Angelina, Liev Schreiber, maupun Chiwetel Ejiofor, bermain cukup cantik. Kalaupun ada yang terasa kurang relevan mungkin adalah usaha untuk mengangkat kembali isu cold war yang memang sudah basi. Karena itu pula 'sentuhan' Middle East lantas disisipkan.

Sumber: http:// Salt (2010) - IMDb.html

0 Responses