IT AUDIT
Information Technology audit (IT audit) adalah pemeriksaan akan pengendalian
yang ada pada infrastruktur tekonologi informasi. Proses tersebut meliputi mendapatkan dan mengevaluasibukti-buktisisteminformasi,
praktik, dan operasi perusahaan. Evaluasi yang dilakukan harus dapat memberikan keyakinan bahwa asset perusahaan terjaga,
begitu pula integritas data, serta operasi perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien untuk memenuhi tujuan perusahaan. IT
audit dapat dilakukan secara gabungan antara audit atas laporan keuangan dan audit internal. Saat ini, IT audit juga dikenal dengan sebutan
Electronic Data Processing audit (EDP audit). Secara garis besar, tujuan
IT audit adalah:
1. Availability Yaitu ketersediaan informasi, apakah system informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
2. Confidentiality Yaitu kerahasiaan informasi, apakah informasi yang dihasilkan oleh system informasi perusahaan hanya dapat diakses oleh pihak -pihak yang berhak dan memiliki otorisasi.
3. Integrity Yaitu apakah informasi yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.
IT audit memliki focus pada pengidentifikasian resiko yang terkait pada asset informasi perusahaan dan menentukan pengendalian yang tepat untuk mengurangi (bukan menghilangkan sepenuhnya) resiko tersebut Sedangkan dalam bukunya, Mulen menjelaskan peran internal auditor dalam proses IT audit mencakup 4 bidang utama yaitu:
1. Availability Yaitu ketersediaan informasi, apakah system informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
2. Confidentiality Yaitu kerahasiaan informasi, apakah informasi yang dihasilkan oleh system informasi perusahaan hanya dapat diakses oleh pihak -pihak yang berhak dan memiliki otorisasi.
3. Integrity Yaitu apakah informasi yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.
IT audit memliki focus pada pengidentifikasian resiko yang terkait pada asset informasi perusahaan dan menentukan pengendalian yang tepat untuk mengurangi (bukan menghilangkan sepenuhnya) resiko tersebut Sedangkan dalam bukunya, Mulen menjelaskan peran internal auditor dalam proses IT audit mencakup 4 bidang utama yaitu:
1. Membantu staf audit financial
2. Mengaudit bidang –bidang lingkungan pengolahan data
3.Mengaudit program -program system aplikasi computer
4.Mereview pengembangan system Karenafokus IT audit adalah pada penentuan resiko beserta pengendaliannya, tentu saja internal audit juga berperan dalam mengidentifikasi resiko-resiko
yang ada beserta pengendalian yang relevan untuk meminimalisasikan resiko –resiko tersebut.
Enam komponen Audit TI :
1. Pendefinisian tujuan perusahaan;
2. Penentuan isu, tujuan dan perspektif bisnis antara penanggung jawab bagian dengan bagian TI;
3. review terhadap pengorganisasian bagian TI yang meliputi perencanaan proyek, status dan prioritasnya, staffing levels, belanja TI dan IT change process management;
3. review terhadap pengorganisasian bagian TI yang meliputi perencanaan proyek, status dan prioritasnya, staffing levels, belanja TI dan IT change process management;
4. assessment infrastruktur teknologi, assessment aplikasi bisnis;
5. temuan-temuan,
6. laporanrekomendasi.
Sedang subyek yang perlu diaudit mencakup :
1. Aspek keamanan, Masalah keamanan mencakup tidak hanya keamanan file servers dan penerapan metoda cadangan, melainkan juga penerapan standar tertentu, seperti C-ICT.
2. keandalan, Keandalan meliputi penerapan RAID V disk subsystems untuk server dengan critical applications dan prosedur penyimpanan data di file server, bukan di drive lokal C.
3. Kinerja Kinerja mencakup persoalan standarisasi PC, penggunaan LAN serta cadangan yang sesuai dengan beban kerja.
1. Aspek keamanan, Masalah keamanan mencakup tidak hanya keamanan file servers dan penerapan metoda cadangan, melainkan juga penerapan standar tertentu, seperti C-ICT.
2. keandalan, Keandalan meliputi penerapan RAID V disk subsystems untuk server dengan critical applications dan prosedur penyimpanan data di file server, bukan di drive lokal C.
3. Kinerja Kinerja mencakup persoalan standarisasi PC, penggunaan LAN serta cadangan yang sesuai dengan beban kerja.
4. Manage ability
manage ability menyangkut penerapan standar tertentu dan pendokumentasian secara teratur dan berkesinambungan. Pengorganisasian bagian TI juga ditetapkan dalam audit assessment.
Ini terbagi atas IT management, IT support dan IT staffing. Untuk pertamakalinya diperkenalkan visi jangka panjang mengenai IT
management yang merujuk pada tujuan bisnis perusahaan. Ini didukung visi business support yang jelas dan orientasinya dipersiapkan untuk penerapan ERP
(enterprise resource planning) sebagai infrastrukturnya. Selain itu, tanggung jawab dibebankan pada setiap karyawan pengguna,
sedang manajemen TI lebih bertanggung jawab dalam mendukung dan memecahkan masalah yang
muncul.
Audit itu harus dilakukan terhadap :
Audit itu harus dilakukan terhadap :
1. System informasi secara keseluruhan
2. perangkat TI yang digunakan
3. software, hardware, jaringan saja
4. aspek yang terliba tdan relevan dalam sistem informasi.
Keamanan system informasi, beberapa prinsip non teknis yang harus dipegang.
1. Prinsip multi disipliner (multidisciplinary principle), yang menegaskan bahwa segala macam pengukuran, praktik, dan prosedur keamanan system informasi harus juga meladeni segala pertimbangan dan sudut pandang berbagai disiplin yang relevan, termasuk aspek sosialbudaya,
hokum dan politik.
1. Prinsip multi disipliner (multidisciplinary principle), yang menegaskan bahwa segala macam pengukuran, praktik, dan prosedur keamanan system informasi harus juga meladeni segala pertimbangan dan sudut pandang berbagai disiplin yang relevan, termasuk aspek sosialbudaya,
hokum dan politik.
2. Prinsip demokrasi (democracy principle), yang menegaskan bahwa keamanan system informasi perlu mempertimbangkan hak-hak pengguna dan pihak-pihak
lain yang dipengaruhi oleh sistem.
Metodologi Audit TeknologiInformasi:
Metodologi Audit TeknologiInformasi:
Fase 1 : Merencanakan Audit
Fase 2 : Mengidentifikasikanrisikodankendali
Fase 3 : Mengevaluasikendalidanmengumpulkanbukti-bukti
Fase 4 : Mendokumentasikantemuan-temuandanmendiskusikandenganauditee
Fase 5 : Laporanakhirdanmempresentasikanhasil-hasil
LembarKerja IT Audit
Lembarkerja audit adalah semua berkas-berkas yang di kumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan,yang berasal :
Lembarkerja audit adalah semua berkas-berkas yang di kumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan,yang berasal :
1. Dari pihak client
2. Dari analisa yang di buatoleh auditor
3. Dari pihakketiga
Fungsi lembar kerja :
• menyediakan penunjang utama bagi laporan audit
• membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi
audit
• menjadi bukti bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar
auditing hasilakhir audit adalah berupa laporan yang berisi:
* ruanglingkup audit.
* Metodologi
* Temuan-temuan.
* Ketidaksesuaian
* kesimpulan
Susunan lembar kerja:
1. Draft laporan audit (audit report)
2. laporan keuangan auditan
3. ringkasan informasi bagi reviewer
4. program audit
5. laporan keuangan atau lembar kerja yang dibuat oleh klien.
6. Ringkasan jurnal adjustment
7. working trial balance
8. skedul utama
9. skedul pendukung.
referensi : http://ariaontheblog.blogspot.com/2011/03/pengertian-it-audit-dan-it-forensic.html
http://mikofrezzy.blogspot.com/2012/05/it-auditor.html
sangat membantu makasih
My blog
Sangat membantu
My blog
Materi yang bermanfaat, GOOD
MY BLOG
Sangat Bermanfaat
My blog
Terimah kasih
terimah kasih sangat bermanfaat